Ilustrasi peperangan rakyat lombok dengan penjajah |
Bagi
masyarakat di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) makhluk halus merupakan
suatu hal yang sudah melekat dan tidak diragukan lagi keberadaannya. Selain
itu, tempat yang menyandang nama pulau
seribu masjid ini juga meyakini bahwa dunia astral tidak hanya terbatas
kepada makhluk gaib saja, melainkan juga
terhadap berbagai perwujudan manusia akibat pengaruh ilmu hitam.
Kampung Selaq. Mungkin nama itu tidak
asing lagi bagi kalian yang berasal dari Lombok Timur. Bagi kalian yang belum
tahu, kampung selaq merupakan sebuah dusun atau kampung di daerah lombok dimana
masyarakat dari tempat ini dikenal sebagai hantu jadi-jadian. Tidak hanya itu
saja, keberadaan kampung ini juga memiliki sejarah yang kelam.
Sejarah kelam ini bermula dari peperangan
pada masa kerajaan lampau. Konon pada jaman itu, penduduk kampung yang mengabdi
pada keturunan kerajaan kerap dilibatkan dalam pertempuran besar-besaran untuk
memperebutkan wilayah kerajaan. Sebagai bekal perlindungan diri dalam
peperangan, para penduduk mulai belajar menekuni ilmu hitam. Nah,kelompok
masyarakat yang ikut dalam peperangan ini, dalam istilah Suku Sasak Lombok
dikenal dengan nama Menak.
Mungkin kalian bingung ya, kenapa gak anggota
kerajaan aja ikut berperang kayak di pilem-pilem? Well, pada masa itu keluarga
kerajaan tidak boleh ikut berperang karena mereka diharuskan untuk menjaga
garis keturunannya. Maka dari itu, anggota keluarga kerajaan lebih banyak
berkecimpung dibidang pemerintahan dan kesejahteraan rakyat. Makanya guys,
rakyat pada jaman itu, laki-laki, perempuan bahkan anak-anak diharuskan
mengabdi kepada raja dan diangkat sebagai pejuang perang. Saat dikirim ke medan
perang, tentu para pejuang ini sudah harus mempersiapkan diri dengan baik
(kalau tidak, ya sama aja kayak bunuh diri). Persiapan yang dilakukan oleh
mereka tidak lain adalah ilmu hitam yang sebenarnya diperuntukkan untuk
perlindungan diri
Para pejuang perang pada jaman itu dengan
senang hati bahkan merasa sangat antusias dalam menekuni ‘ilmu perisai diri’
ini dan melanjutkannya secara turun-temurun. Maka dari itu, setiap anak yang
berasal dari keturunan para ahli ilmu ini akan langsung disempurnakan dengan
ilmu hitam. Bahkan menurut cerita yang penulis dengar, perkembangan jaman
modern saat ini pun tidak bisa memisahkan ‘ilmu perisai diri’ dengan para
penduduk desa.
Nah, seseorang yang mempelajari ilmu hitam
ini punya kebiasaan untuk berubah menjadi sosok yang menyeramkan atau dikenal
dengan Selaq. Selaq sendiri memiliki arti
hantu yang menyeramkan. Mirip seperti Leak
bagi orang bali.
ilustrasi selaq |
Menurut
informasi yang penulis kumpulkan dari beberapa sumber, sosok ini biasa
berkeliaran secara berkelompok pada saat senja hingga subuh pada hujan pertama
setelah musim kemarau. Sosoknya pun kerap terlihat dengan beberapa rupa yang
berbeda, seperti penampakan sosok yang sedang tertidur dengan beralaskan rambut
hitam panjang, sosok yang berdiri dengan kepala di bawah, ada pula yang berubah
menjadi sosok yang bersandar di tembok dengan kaki yang tergantung.
Kabar gembiranya
sih, makhluk ini nggak akan membunuh kita. Hanya saja dia suka mengganggu
orang-orang lewat macam cowok-cowok ganjen di pinggir jalan. Konon, si hantu
bisa merasakan ketakutan kita lewat langkah kaki kita yang dingin. Maka dari
itu guys, kalau kalian suatu hari bertemu sosok selaq kalian jangan takut. Cukup menutup mata, berdoa, dan lari
secepat kilat.
Untuk kalian ketahui, selaq itu pun sama seperti kita. Beberapa dari mereka kerap
terlibat hubungan asmara, pertengkaran bahkan dendam. Hubungan yang sosok ini
jalani, bukannya tanpa resiko. Bagi orang-orang yang berseteru dengan selaq (nyari mati banget ini orang)
biasanya akan dihantui terus menerus atau parahnya disakiti. Nah, bagi orang
yang memilih untuk menikah dengan pemilik ilmu ini setelah menikah akan
dijadikan tumbal atau calon selaq berikutnya. Alasannya karena mereka sudah
membuat perjanjian dengan jin agar meneruskan keturunan ilmu ini. Prosesinya pun
cukup mudah. Calon selaq biasanya
akan dibaringkan secara telentang, kemudian dilangkahi sebanyak 7 kali. Selama
prosesi ini para calon tidak boleh mengangkat anggota badannya sedikit pun.
Well, it’s pretty simple, isn’t it? But never judge the book by its cover.
Walaupun terlihat mudah, prosesi ini sebenarnya sangat menyakitkan. Mereka
hanya dihadapkan pada dua pilihan; mati atau menjadi selaq. Kalau para calon tidak kuat menahan rasa sakit, maka ia akan
mati pada saat proses penyempurnaannya. Para penganut ilmu ini juga mempunyai
kebiasaan unik untuk berkumpul di aliran air sisa pemandian orang yang sudah
meninggal atau biasa disebut sangkep yang
bertujuan untuk menambah kesaktian ilmu hitamnya.
Sayangnya, tanda-tanda penganut ilmu ini
sangat sulit dikenali karena banyaknya warga pendatang yang menetap di daerah Lombok.
Namun jangan khawatir. Kalian masih punya cara lain untuk mengenali penganut
ilmu selaq. Satu ciri yang paling
umum dari para selaq adalah sinar
merah dikening yang muncul saat matahari terbit hingga menjelang siang.
Walaupun sudah menjadi tradisi turun-temurun, namun beberapa orang ternyata menganggap budaya ini sebagai kutukan karena para penganutnya nyaris tidak bisa dihentikan. Ilmu selaq akan terus membudaya melalui hubungan pernikahan hingga kelahiran anak, cucu. Satu-satunya cara adalah dengan kematian. Namun kematian pun nampaknya begitu sulit bagi para selaq. Beberapa dari mereka harus menyentuhkan lidahnya ke lantai agar bisa meninggal. Jika mereka tidak berhasil melakukan hal ini, mereka akan tetap merasakan kesakitan menjelang ajal menanti.
Walaupun sudah menjadi tradisi turun-temurun, namun beberapa orang ternyata menganggap budaya ini sebagai kutukan karena para penganutnya nyaris tidak bisa dihentikan. Ilmu selaq akan terus membudaya melalui hubungan pernikahan hingga kelahiran anak, cucu. Satu-satunya cara adalah dengan kematian. Namun kematian pun nampaknya begitu sulit bagi para selaq. Beberapa dari mereka harus menyentuhkan lidahnya ke lantai agar bisa meninggal. Jika mereka tidak berhasil melakukan hal ini, mereka akan tetap merasakan kesakitan menjelang ajal menanti.
Walaupun
menyeramkan, dibalik budaya yang beresiko ini masyarakat Lombok mempunyai
keramahan dan kesopanan yang patut diacungi jempol. Bahkan mereka pun menjalani
hari dengan normal seperti shalat lima waktu, makan, minum dan bekerja. Lombok
pun juga memiliki berbagai tempat wisata yang sangat indah bagi para
pengunjung. Jadi jangan pernah takut untuk berkunjung atau berlibur dilombok,
ya.